KEIKHLASAN PENGANTAR KESUKSESAN
Oleh
: Muhammad Daniel
Assalamualaikum wr. wb.
Perkenalan nama saya Muhammad Daniel
berasal dari Provinsi Riau Kabupaten Kampar Desa bukit melintang. Kelahiran 19
Juli 2005 anak ke 2 dari 3 bersaudara pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan
pengalaman hidup saya awal pertama mondok di SMK ADA di daerah Jawa Tengah yang
mana daerah ini sangat jauh dari rumah saya.
Sebelum masuk SMK ADA saya adalah
seorang pelajar negeri MTSN 1 Kampar yang mana sekolah ini adalah sekolah
favorit di kota saya, karena di sekolah ini bidang agamanya agak banyak dari
sekolah pada umumnya. Setiap hari sebelum belajar harus membaca Al-Quran
minimal 3 surah pada juz 30 terus disetorkan kepada guru yang pertama kali
masuk, itu salah satu contoh kelebihannya.
Pada saat saya kelas 2 MTSN. Abang
saya yang dari pondok pulang ke rumah,
setiap pulang ke rumah abang saya sering mengajak saya sholat ke masjid dan
ketempat tempat majelis ta’lim yang acara sangat lama. Karena itu saya sangat
tidak suka apabila abang saya datang ke rumah dan mengajak saya ke tempat yang
ada majelis ta’lim atau sebagainya. Saat pulang ke rumah abang saya menawari
untuk mondok di Jawa Tengah nanti apabila sudah selesai dari MTSN. Tetapi saya sering menolak bahkan bersumpah tidak akan pernah mondok, karena saya memang
tidak suka dengan yang namanya Pondok Pesantren.
Saat sudah kelas 3 MTSN saya ingin
masuk di sekolah favorit yang saya mau yaitu MAN 1 Kampar. Sekolah yang paling
bagus di kota maupun di tingkat kabupaten tapi sayangnya keinginan itu tertunda
karena ada suatu virus yang melanda dunia, akibat virus ini semua sekolah di
liburkan mulai dari SD hingga perguruan tinggi, saat melaksanakan UNBK ada
kabar bahwa ujian tidak akan dilaksanakan bahkan sekolah pun mau di liburkan
hingga 1 bulan. Karena virus
corona yang mengganas. Akhir keputusan sekolah saya tidak ada UNBK
maupun sekolah lainnya hingga lulus tanpa ada ujian sama sekali.
Saat sudah lulus MTSN, saya ingin
masuk sekolah favorit yang saya inginkan tersebut. Saat saya mendaftarkan diri
ada salah satu anggota keluarga saya mengusulkan untuk sekolah di Jawa Tengah
saja, karena di rumah, sekolah tidak seperti dulu lagi tapi saya membentah
bahwa tidak akan mau sekolah di sana. Saat selesai mendaftarkan diri, dan Alhamdulillah
saya lolos tes dan di terima di sekolah
favorit tersebut, hingga saya percaya bahwa saya tidak akan pernah sekolah di
Jawa Tengah itu.
Saya lulus dari MTSN akhir Maret
2020. Dan melanjutkan bulan Mei pertengahan, di sekolah favorit MAN 1 Kampar.
Saat bulan puasa abang saya dari pondok pulang seperti biasa santri akan pulang
saat pertengahan bulan puasa. Tapi kali ini abang saya liburnya sangat lama
biasanya 1 bulan tapi sekarang sampai 3 bulan. Pas pertama kali pulang abang
saya belum bicara tentang ingin mengajak saya untuk sekolah di Jawa Tengah tapi
saat di bulan Juni, abang saya sudah sering ke rumah mengajak saya untuk
melanjutkan Pendidikan SMK nya di Jawa aja. Dengan alasan sekolah di rumah
tidak kayak seperti dulu lagi. Sekarang anak-anak lebih fokus ke hp dan itu
membuat anak -anak bodoh. Karena main hp terus ,kalo anak nya pintar bagi waktu
,buat main hp ,sama belajarnya ya bisalah ,tapi kalo anaknya kayak saya sudah
pasti belajarnya sedikit main hp nya banyak hingga lupa waktu.
Akhir keputusan saya
melanjutkan Pendidikan SMK nya di jawa tengah. karena berbagai keputusan, dari
keluarga dan orang tua lebih memilih Pendidikan SMK saya di Jawa Tengah saja.
Tapi saya di kasih 2 pilihan .kalo saya tetap sekolah di sini ayah saya bilang
akan membelikan sepeda motor untuk sekolah nanti apabila sudah naik ke kelas 2,
itu membuat saya bingung ,kalo sekolah di sini gak ada motor baru kalo sekolah
di jawa gak suka mondok. Hari-hari berlalu 2 hari lagi abang saya akan pergi ke
Pondok Pesantren lagi tapi saya belum pasti apa sekolah di sini apa di Jawa
aja. Pada malamnya saya membulatkan pikiran bahwa saya akan sekolah di Jawa aja. Dan pada pagi harinya
saya ke rumah abang saya bahwa saya ikut ke Jawa dan sekolah di sana aja .
Saya berangkat ke Jawa Tengah
hari Jumat dan sampai di Magelang Minggu malam. Pada hari pertama saya dan
abang saya serta rombongan lainya ke ponduk dulu karena SMK masih tutup dan
semua siswa yang datang dilarikan ke pondok. Setelah 1 minggu di Pondok saya
sudah tidak betah dan meminta pulang ke abang saya dan saya ingin menelpon
orang tua bahwa saya mau pulang karena tidak betah di sini. Besoknya saya
nelpon ke orang tua saya dan bicara bahwa saya mau pindah,dan orang tua saya
membolehkan pindah.saat saya sudah membulatkan pikiran untuk pulang ke rumah, subuhnya
Pak Puji datang dan bicara kepada kami tentang orang yang pertama mondok itu
memang susah dan memang tidak betah yang lain-lain, setelah berbicara dan di
kasih nasehat hati saya seperti terbuka dan keinginan mondok itu ada dan
membuat saya untuk tidak jadi pulang dan ingin sekolah di SMK ADA selama 3
tahun.
Saat
sudah 2 minggu di Pondok saya nelpon lagi ke orang tua bahwa saya tidak jadi
pindah.dan ingin sekolah di sini dengan sungguh -sungguh, orang tua saya pun
bilang Alhamdulillah sekolah disana baik-baik dan jangan banyak tingkah karena
di kampung belum ada orang mondok seusia saya dan itu membuat saya sepeti harus
jadi orang yang awal membuka nama baik remaja di kampung halaman saya dan nama
baik kampung.
Saya adalah Angkatan ke 4 SMK
ADA. Pertama kali masuk kami berjumlah lebih kurang 80 orang karena saya dan
teman-teman yang lainya adalah Angkatan CORONA .satu demi satu teman-teman saya
yang lain ada yang pindah ada yang gak betah di SMK ADA ini. Waktu demi waktu
sekarang saya sudah menginjak di kelas 3 aja. Sekarang Angkatan saya tinggal 43
orang yang mana tinggal separuh dari sebelumnya, memang orang yang mondok itu
pilihan contohnya saya sendiri pas pertama masuk langsung minta pindah tapi Allah
berkata lain menyuruh saya untuk mondok di SMK ADA ini dengan sungguh-sungguh
dan selesai di SMK ADA ini kurang lebih 3 tahun dengan ikhlas.
1 PEBRUARI 2023 magelang
Posting Komentar