MENGORBANKAN WAKTU REMAJA UNTUK TUJUAN YANG MULIA
Karya
oleh:Ahmad Ubaib Abdillah
Nama
saya Ahmad Ubaib Abdillah saya berasal dari Flores tepatnya Desa Golomori Kecamatan
Komodo Kabupaten Manggarai Barat Provinsi NUSA TENGGARA TIMUR. Saya anak ke2 dari dua bersaudara, saya akan menceritakan
kehidupan saya sejak saya SMP sampai berada di SMK ADA.
Kala itu saya sedang berada disekolah SMP IMAM SYAFI’I
yang terletak di Lombok (NTB). Hari pertama sekolah, saya belum tau caranya
berteman dengan orang berasal dari daerah lain, waktu terus berjalan. Haripun
berlalu, tiba tiba ada seseorang yang memanggil saya, dia pun mengajak saya berkenalan
"Kenalin Zainal" kata dia, lalu saya membalas "Ahmad"
akhirnya saya pun berkenalan dengan dia. Setelah perkenalan, dia mengajakku
untuk berkeliling disekolahan lalu dia memperkenalkanku dengan teman-temannya
disitulah aku merasa senang dengan sekolahan itu dulunya saya berniat untuk
pindah sekolah karna aku tidak bisa berbaur dengan orang-orang, akan tetapi Ketika
kenal dengan Zainal dia merubah hidup saya. Saya sering diajari oleh dia
bagaimana caranya dekat sama orang lain akhirnya aku pun banyak mendapatkan
teman baru. Waktu terus berputar, hari silih berganti, disitulah aku mencoba
untuk menghafal Al-Qur’an, berhubung sekolah saya berbasis tahfidz Al-Qur’an. Hari
pertama saya mengaji, saya sudah mahir baca Al-Qur’an karena dulu dikampung
saya sering mengaji dengan ayah saya tetapi entah kenapa rasanya mengaji kali
ini sangat berbeda dengan dikampung. Disini saya harus dipaksa untuk
menghafalkan Al-Qur’an sedangkan di kampung saya dulu hanya membaca Al-Qur’an, awalnya
saya merasa keberatan dengan tugas seperti ini tetapi lama kelamaan saya pun
mulai terbiasa dengan menghafal Al-Qur’an. Selama di SMP saya mendapatkan
hafalan 13 juz dan saat perpisahan saya mendapat kategori penghafal tercepat. Disitu
saya sangat bangga dengan prestasi saya, orang tua saya pun ikut senang karena
anak satu satunya yang mondok mendapatkan penghargaan penghafal Al-Qur’an
tercepat di SMP IMAM SYAFI’i.
Wisuda pun berlalu saya telah lulus dari SMP IMAM
SYAFI’I, sekarang saya berada di kampung halaman saya disitu saya bimbang untuk
melanjutkan sekolah dimana, sempat terbesik dihati saya untuk melanjutkan di
MAN 1 Labuanbajo disitu saya mempersiapkan berkas-berkas untuk mendaftar
disekolah tersebut.pada saat memfotocopy ijazah SMP, disitulah saya bertemu
dengan teman lama saya yang kebetulan dia mondok di Magelang di Jawa Tengah. Setelah
obrolan yang sangat panjang saya langsung ditanya oleh dia,
Ilhami: ”Kamu mau lanjut sekolah dimana?”
Ubaid: ”Di Man sini aja”
Ilhami: ”Kamu sekolah di SMK ADA Krincing saja disana sekolahnya enak, gedungnya
tingkat 3, lapangannya luas gurunya dari daerah luar, disitu juga dekat dengan
kota di situ ada menghafal Al-Qur’annya, kan kamu sudah ada hafalan qur’an rugi
kalau dilanjutkan di sekolah umum”.
Saya pun tertarik
dengan tawaran teman saya tadi, waktu berjalan tidak terasa, akhirnya saya
berpamitan dengan seluruh keluarga saya. Disitulah drama mulai terjadi
jantungku berdetak dengan kencang air mataku tidak sanggup untuk menahan
tangisan keluarga saya. Saya pun dipeluk oleh kedua orang tua saya seraya
membisikkan sebuah kalimat ’’Kamu akan menjadi hafidz Al-Qur’an dan membanggakan
seluruh keluarga kita nak…’’. Diperjalanan menuju Pelabuhan saya masih saja
meneteskan air mata, lalu tibalah saya dipelabuhan, berhubung kapal yang saya
akan naiki akan berangkat disitu saya meminta doa kepada orang tua saya lalu
saya berjalan meninggalkan keluarga dan tanah kelahiran saya. kapal pun
berangkat saya berada dikapal menuju ke jawa selama 4 hari.
4 hari pun berlalu,
tidak terasa saya telah berada dipelabuhan Tanjong Perak Surabaya disana saya
melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bis selama 1 hari dan Ketika saya
terbangun saya sudah berada di Terminal. Tapi saya masih bingung saya berada
dimana sekarang dan teman saya Ilham tadi langsung mengajak saya untuk menaiki
ojek menuju Krincing. Sesampainya di Krincing saya disuruh Ilham untuk daftar
ke SMK ADA tetapi pada saat itu saya diarahkan menuju Gedung SMP karena di SMK
masih tidak boleh dimasuki orang berhubung terjadinya COVID-19. Waktu pun
berlalu dan Alhamdulillah ini adalah tahun ketiga saya di SMK ADA Secang.
Tahun pertama saya
diajari oleh guru killer se SMK yaitu Al Ustadz Zakki selama 1 tahun saya
berada dikelas X B saya mendapatkan 13 Juz ditahun kedua saya berada di XII A
saya pun diajari oleh guru killer lagi yaitu ketua keamanan SMK ADA tahun
2020-2021 disana saya mendapatkan 25 Juz dan tahun ketiga saya lagi lagi
mendapatkan guru killer di SMK ADA yaitu Al Ustadz Azka di haloqoh Ustadz Azka.
Saya akan mengkhatamkan hafalan Al-Qur’an saya, karena sisa hafalan saya
tinggal 3 Juz lagi pada hari ini tanggal 19 bulan Oktober 2022, dan Alhamdulillah
pada hari ini saya telah berhasil mengkhatamkan Al-Qur’an pada tanggal 11
Desember 2022. Disinilah saya terkesan karena SMK ADA Secang telah membantu
saya untuk mewujudkan cita-cita saya. Saya sangat bersyukur dan banyak
berterima kasih kepada para Ustadz yang telah membina saya dari awal sampai
saya menyelesaikan hafalan Al-Qur’an saya. Mungkin hanya itu saja yang bisa
saya ceritakan tentang perjalanan saya dalam menghafal Al-Qur’an. Wassalamualaikum
wr.wb.
MaasyaAlloh TabaarokaAlloh, kisah yg sangat inspiratif, semoga ananda AhmdUbaib selalu di jaga oleh Alloh dan di beti kekuatan utk selalu istiqomah dlm kebaikan
BalasHapus