sepercik cahaya di negeri yang buta

 

sepercik cahaya di negeri yang buta

Oleh: Djordi bagus saputra


Assalamualaikum wr.wb

DJORDI BAGUS SAPUTRA satu nama yang diberikan orang tua kepada ku, saya memiliki adik perempuan dan seorang kakak laki laki, ini adalah cerita tentang perubahan dalam diriku setelah bersekolah di SMK AL QUR'AN DAN DAKWAH ALAM.

Dulu Ketika masih sekolah dasar “setelah lulus SD mau kemana?” dan Ketika mendapat pertanyaan seperti itu maka dengan yakin aku menjawab “pengen mondok pengen jadi kiyai” setelah itu semua guru mendo’akan ku agar supaya betah dan bersungguh sungguh

Dan sebenarnya aku termasuk siswa dari sekolah dasar yang banyak di takuti dan pembuat onar pada zaman itu, ya aku dan teman teman ku setiap minggunya selalu mendatangi sekolah sekolah dasar lain untuk bertanding sepak bola

Sepak bola adalah satu permainan yang menggunakan kekuatan kekompakan tim, dan di permainan seperti ini menang dan kalah adalah hal yang umum, akan tetapi bagi sekolah kami itu adalah harga diri. Ketika kami menang maka akan bersorak karena kemenangan yang kami peroleh, namun Ketika kalah bukan sifat kami menerima dengan lapang dada, maka Ketika kalah disaat itu juga membabi buta menyerang tim lawan dengan tangan kosong meski itu di lapangan sekolah lawan, dan Ketika semua guru sudah keluar dan ingin menghentikan, kami segera berlarian pergi dari situ karna takut di tangkap dan di laporkan, dan jarak sekolah kami dengan lawan tidak berdekatan karena itu kami menggunakan tumpangan gratis di jalur pantura

Bahkan di setiap minggu selalu ada berita tentang tawuran di jalur pantura, Ketika itu aku juga tidak mengerti mengapa kami melakukan hal itu yang kami tau hanya lah menjadi penguasa jalur pantura. tawuran,perang antara gengstar, antar kampung, bonek mobil besar di jalur pantura, dan berkelahi itu semua adalah hal yang sangat seru dan anak anak  sekitar situ biasa lakukan

Dan aku adalah salah satu anak yang lahir di keluarga dengan didikan keras, tapi aku juga seorang yang manja kepada orang tua, orang tua ku mendidik anak anak nya untuk bertanggung jawab, mudah membantu dan menghargai orang lain, namun karena pergaulan di daerah ku yang sangat keras bahkan sebenarnya tidak baik karena di daerahku sangat banyak perkumpulan geng motor, maka dari itu banyak anak kecil yang bercita cita menjadi anggota geng motor. Aku juga adalah salah satu orang yang emosional Ketika aku tidak menyukai 1 hal, maka aku akan segera bertindak untuk membasminya, berkelahi adalah cara untuk menentukan siapa yang terkuat dan siapa yang menjadi ketua

Setelah aku lulus dari Sekolah Dasar Negeri Parean girang 1, aku pun melanjutkan sekolah ke MTS di daerah weleri, Kendal, jawa tengah dan Ketika menjelang semester 1 aku dan teman ku mendapat cobaan yang sangat berat hingga akhirnya kami pun pulang ke kampung halaman, dan kami memilih mengundurkan diri dari MTS Kendal

Dan setelah itu aku masuk ke SMP IT ASAKIENAH di daerah Indramayu di situ aku berlatih tentang perguruan yang akupun tidak tau sebelumnya, disana aku dilatih keterampilan dan bahasa, kekreatifan bisa membuat kita menjadi bintang di sekolahan, namun Ketika menjelang PTS II aku mendapat kan cobaan Kembali tak jauh berbeda dengan masalah di MTS Kendal, akupun akhirnya pulang Kerumah lagi, dan setelah itu aku menganggur dirumah, dan takdir pun mempertemukan aku dengan ustad ku beliau adalah alumni dari pondok pesantren SIROJUL MUKHLASIN II dan beliau pun menyarankan aku untuk masuk ke SMP IT AL-QUR’AN DAN DAKWAH ALAM maka Ketika itu aku tidak berfikir Panjang dan meng “iya” kan hal itu, maka Ketika itu juga pada jam 12 malam aku, ayah, dan ustad menuju MAGELANG, dan Pagi itu aku sampai di kota magelang dimana cerita kehidupan baruku dimulai

Ketika sampai di magelang aku langsung mendaftar di SMP IT A-D-A, namun Ketika itu aku harus memiliki hafalan 7 juz, kala itu aku tidak memiliki hafalan sama sekali, satu syarat Ketika aku masuk smp yaitu harus mengulang dari kelas 7 kembali, Ketika itu aku tidak mau mengulang kelas tapi aku lebih tidak mau lagi melihat mamah menangis karena aku putus sekolah

Sambil menunggu tahun ajaran baru aku didaftarkan ke khowas tahfidz dan mulai menghafal al-Qur’an, di sana aku bertemu dengan banyak teman baru dari berbagai daerah

Tahun ajaran baru pun tiba maka aku mendaftar kan diri dan akhirnya aku masuk SMP IT A-D-A, di situlah kesedihan kegembiraan dan semua hal menjadi satu, disitu aku diajarkan kesopanan hingga perubah perubahan pun mulai muncul dalam diri ku bahkan bukan hanya diri ku tapi keluarga ku

Dulu Ketika aku marah aku akan selesaikan waktu itu juga namun Ketika mengenal adab aku lebih bisa menahan dan menghargai orang yang lebih tua dariku, namun Ketika ditahun ke 2 di smp aku mendapat kan berita duka yaitu nenek ku beliau telah pulang sakit, sedih semua nya menjadi satu rasanya aku tidak ingin kehilangan nenek, aku belum memperlihatkan kesuksesan ku kepada nenek, tapi allah lebih dulu memanggil nenek, semoga beliau mendapatkan surganya Allah swt. Aamiin… dan waktupun berjalan dengan perlahan dan aku lulus dari SMP IT A-D-A

Ketika itu aku lebih memilih melanjutkan sekolah di bandung dan mamah pun menyetujuinya, di situ aku telah menemukan sekolah ku yaitu SMK N 1 BANDUNG, karena rasa hormat dan takzim kepada ustadz ku, akupun ber silahturahmi dan berniat pamit kepada ustad ku untuk pergi melanjutkan sekolah di bandung, akan tetapi Ketika silaturahmi dan ingin pamit untuk melanjutkan ke bandung ustad berkata “udah di magelang aja biar sampai selesai di satu pondok” dan ayah pun setuju dengan saran dari ustadz, maka Ketika di rumah ayah memerintahkan aku untuk melanjutkan di magelang tepat nya di SMK A-D-A

Sekolah Menengah Kejuruan Al-Qur’an dan Dakwah Alam tempat dimana menjadi keputusan terakhirku untuk melanjutkan sekolah, ya di SMK aku mendapat kan banyak pengalaman , ilmu, wawasan, teman, bahkan seperti saudara, dan di situ aku mendapat kan kedewasaan diri, dimana aku mempunyai rasa mudah tidak enak hati pada teman bahkan kita harus menggunakan rasa sabra pada setiap harinya entah dengan teman atau pun dengan yang lainnya, dan di umuran ku sekarang ke egoisan dan emosional itu meluap pada diri ku tapi kita harus selalu bersabar karena adab itu di atas segalanya.

RANJAYA satu sosok kakak yang sangat sempurna dan berharga bagiku, disini aku kan menceritaan sedikit tentang kakak ku, ya dia adalah orang yang memotivasi diri ku agar bisa selalu jadi lebih kuat dan dia adalah kakak laki laki kebanggan ku

Sedari saya kecil kakak saya selalu membawa kemanapun dia pergi, Ketika dia di perintah oleh mamah maka waktu itu juga dia akan mengajak saya untuk ikut berbelanja bersamanya bahkan bukan hanya belanja, bermain dengan temannya pun dia akan mengajak saya, dia adalah sosok kakak yang sangat sempurna bagi saya, dia juga sangat begitu menyayangi adik adiknya

Nanang dan Nonok itu adalah panggilan kakak kepada saya dan adik perempuan saya, dia begitu menyayangi kami, umumnya panggilan seperti itu akan berubah Ketika adik adiknya atau orang yang dia sayang sudah beranjak dewasa, akan tetapi dia beda, bahkan Ketika saya saya sudah berumur 19 thn saya masih dipanggil dengan panggilan Nanang, begitu juga dengan adik saya selalu di panggil Nonok, padahal saya sendiri Ketika memanggil adik saya sudah menggunakan nama tidak lagi menggunakan panggilan seperti itu, bukan karena tidak sayang namun saya lebih memilih memanggil menggunakan nama, karena tidak terlalu ingin memanjakan adik saya

Namun di tanggal 12 oktober 2022 di jam 10 pagi hari rabu, Ketika saya berada di teras asrama, tiba tiba datang seorang ustadz pondok dan beliau menghampiriku dan memanggil saudara saudaraku yang berada di smk dan di smp, Ketika saudara saya sedang dipanggil, beliau berbicara kepada saya

Ustadz  : “ada berita duka.. abang kamu sudah tiada”

Saya      : “ha, gimana stadz?” dengan senyum hambar dan masih tidak mengerti

Lalu sang ustadz pun mengulangi perkataannya

Seketika badan ku bergetar, air mata pun berjatuhan, dada seperti menyempit dan nafas pun tercengal, namun segera saya beristighfar dan berusaha menahan tangisan karena di waktu itu yang saya pikirkan hanyalah orang tua saya, saya sangat khawatir dengan keadaan mamah, karena sehari sebelumnya mamah sedang kurang enak badan lalu di tambah dengan hal seperti ini “bagaimana keadaan mamah?” kata saya dalam hati

Lalu sore pun tiba dan saya segera menuju ke terminal untuk membeli tiket bus menuju indramayu, di dalam perjalanan saya tidak bisa terlepas dari memikirkan mamah, sekuat apapun saya menahan tetap saja buliran buliran bening itu tetap keluar dari mata saya dan badan pun ikut bergetar namun saya tetap berusaha menenangkan diri dan menahan agar tidak menangis

Setelah menempuh perjalanan yang jauh akhirnya saya pun sampai di daerah saya dan saya pun dijemput oleh paman saya, keti sampai di rumah saya bergegas mencari mamah ternyata mamah sedang duduk lemas di ruang keluarga, di samping mamah banyak saudara saudara nya yang selalu menemaninya, saya pun mendekat dan segera menghamburkan tubuh saya kedalam pelukan mamah, disitu saya menangis dengan sangat pilu begitupun mamah, ntah kami tak pernah menyangka hal seperti ini terjadi pada abang saya, tak pernah terdengar kabar abang yang sakit, dia kuat dia sehat tapi kenapa dia pergi sebelum saya memperlihatkan kesuksesan kepadanya, meninggalkan kami, begitu menyayat hati Ketika mendengar tangisan mamah sangat sakit sungguh berat sekali, namun Ketika saya menangis di pelukan mamah tiba tiba saja bibi saya berbicara

Bibi : “udah nang jangan nangis lagi kasian mamah dia dari pagi nangis terus, kasian mamah cape nangis” dengan nada yang sangat lembut sambil mengusap punggung saya .

 “kalo kamu masih nangis mamah bakalan nangis terus, kalo sampe kaya gitu tandanya kamu ga sayang sama mamah” ucap bibi kala itu

Meskipun dengan lembut tapi itu tetap menyayat hati, aku sayang kepada mamah bahkan sangat sayang, namun aku juga merasa sangat kehilangan karena dia juga abang kandung saya, tapi karena aku sangat sayang mamah aku lebih memilih diam dan menahnnya hingga sekarang, “kalo aku nangis dan kacau nanti siapa yang bakalan jadi penenang buat ayah dan mamah, aku ga boleh nangis lagi” ucap ku di dalam hati

Mah.. andai mamah dan ayah tau hingga saat ini aku sangat merindukan abang, dan Ketika mengaji pun aku selalu mengingat abang, mengetik cerita ini pun aku membutuhkan keteguhan hati, mah.. pah.. sejujurnya aku pun ingin menangis dan lalu kalian berdua memeluk dengan erat tubuhku aku benar benar sangat ingin menangis di pelukan kalian, sudah cukup diriku yang bersandiwara sebagai laki laki kuat, aku juga adalah manusia biasa mah yang Ketika kehilangan seseorang yang sangat aku sayangi aku akan menangis, tapi aku tetap berusaha menguatkan bahu dan hati ini karena aku lebih menyayangi kalian dan aku lebih paham bagaimana keadaan kalian sampai sekarang.

Semoga amal baik nya di terima oleh Allah SWT. Al Fatihah..

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

 (tiap tiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian)

 

When my aunt said : “orang sukses itu bukan hanya berkeringat, tetapi harus berdarah, karena jika hanya berkeringat mungkin tukang becak akan sangat sukses”

Posting Komentar

Copyright © SMK ADA. Designed by OddThemes