SEBUAH PERJALANAN MENUJU KESUKSESAN
Karya
Oleh : Muhammad Iqbal Malik
Perkenalkan
nama saya Muhamad Iqbal malik asli dari Magelang,Jawa Tengah. Umur saya 18 Tahun
dan anak pertama dari 3 bersaudara, hobi saya membaca, karna dengan membaca
banyak ilmu-ilmu yang saya ketahui. Terlebih dalam membaca sejarah, banyak
hal-hal peristiwa-peristiwa yang mungkin belum di ketahui kebenarannya di
kalangan masyarakat umum dan para sejarawan. Maka dari itu saya ingin kuliah
dan mengambil jurusan sejarah, karna terdorong oleh faktor di atas. Di samping
saya ingin mengetahui kebenaran sejarah tadi, saya memang sudah sangat menyukai
sejarah dari kecil.
Pada kesempatan kali ini saya akan
memberi judul pada karya ini dengan judul “SEBUAH PERJALANAN MENUJU
KESUKSESAN” dan izin kan saya untuk menuliskan sedikit kisah perjalanan
saya sekitar 5 tahun ke belakang, di mulai ketika saat masuk SMP sampai
sekarang (kelas 12) dan sedikit tambahan pesan dan kesan saya ketika sekolah
dan mondok. Dan harapan untuk selanjutnya (ketika kuliah) harus bagaimana dan
seperti apa.
Juli 2017
5 tahun yang lalu…………
Awal masuk ke
pondok itu murni dari keinginan saya sendiri, tidak ada paksaan dari orang tua
maupun keluarga. Dan ketika masuk ke SMP itu menjadi pengalaman pertama saya
jauh dari orang tua dan keluarga, walaupun saat itu masih di lingkup Magelang
tetapi itu terasa sangat jauh dari orang tua
karena biasanya ketika pulang sekolah langsung ketemu orang tua, main
sama teman dll. Tetapi semenjak saya masuk ke pondok rasa-rasa nya itu semua
mustahil untuk terjadi lagi. Akan tetapi keinginan-keinginan itu lama kelamaan
telah hilang di gantikan oleh hal-hal baru yang belum pernah saya temui
sebelumnya, dan hari-hari berikutnya saya lalui bersama teman teman ketika
belajar, mengaji, bermain, dengan suka dan duka kami lewati bersama sama.
Saat kelas 2 di
SMP, ada pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Ketika SMP di beri
kepercayaan oleh kecamatan untuk mengeluarkan 1 regu putra sebagai perwakilan
kec. Secang dalam rangka Jambore cabang se Magelang bersama MTs Arrosyidin
perwakilan 1 regu putra, SMP 1 Secang perwakilan 1 regu putri, dan SMP 2 Secang
perwakilan 1 regu putri. Kami 4 sekolahan di percaya oleh Kecamatan Secang
untuk mengikuti acara Jambore cabang se Magelang. Alhamdulillah SMP saya
mendapat juara 2 regu putra, dan SMP 1 Secang mendapat juara 2 regu putri. Dan
kemudian kami mendapat mandat dari Kabupaten Magelang untuk melanjutkan jambore
ke tingkat daerah bersama dengan SMP 1 Muntilan dan SMP IT Al Umar yang di selenggarakan
di Blora, Jawa Tengah. Tetapi di tingkat daerah kami belum bisa mendapat juara,
tapi itu semua cukup banyak menambah wawasan dan pengalaman saya di bidang
kepramukaan.
Memasuki
penghujung Tahun 2019 Indonesia di gemparkan oleh sebuah virus yang sering di
sebut covid-19 yang konon katanya
virus tersebu berbahaya (katanyaaa) yang efek nya sampai ke sekolah saya dan
efek dari covid-19 ini adalah sampai di hapuskan nya UNBK, padahal kami
satu Angkatan sebelumnya sudah iuran untuk membeli computer yang akan di
gunakan untuk UNBK dan kami juga sudah menjalani beberapa simulasi yang
akhirnya kami semua tidak jadi UNBK.
Untuk mengakhiri
cerita saya ketika masa SMP saya akan menuliskan kesan dan pengalaman saya yang
tak terlupakan. Waktu saya berangkat ke pondok pertama kali saya di antar oleh
bapak dan adik saya menggunakan mobil, ketika sudah sampai di SMP saya
langsunng di antar ke tempat istirahat tetapi sampai di situ tempatnya sudah
penuh dengan anak baru, setelah itu bapak saya tanya ke salah satu ustad yang
ada di situ, “Tempat untuk anak baru di mana ya?”. Karena tempat yang sudah di
tentukan sudah penuh lalu ustad tadi mengarahkan untuk ke lantai 3 karena
katanya masih kosong, setelah itu saya dan bapak saya langsung naik ke lantai 3
dan ternyata tempat itu memang masih kosong hanya baru ada sekitar 2 atau 3
orang saja. Setelah saya meletakkan barang -barang di situ bapak saya ngasih
uang saku untuk saya dan langsung pamit pulang. Dan ketika bapak saya sudah
benar benar pulang di situ saya mikir kalau saya tidak bisa bersosialisasi,
beradaptasi maka saya akan di kucilkan. Maka dari itu saya sebisa mungkin
berkenalan dengan anak baru atau kakak kelas bahkan ketika ada guru atau ustad
berpapasan di jalan saya juga sebisa mungkin menyapa walaupun di situ saya statusnya masih anak baru tetapi saya
memberanikan diri untuk menyapa. Menurut saya datang ke tempat yang baru dalam
keadaan sendiri dan tidak mengenal
siapapun merupakan suatu tantangan yang hebat dan akan menjadi pengalaman yang
indah.
Juli, 2020 kelas X (Awal masuk SMK ADA)………………
Ketika masih dalam
masa pandemi covid-19 saya memutuskan untuk masuk ke SMK ADA setelah lulus dari
SMP dan liburan Panjang sekitar 3-4 bulan. Dimana ketika sekolah lain masih
dalam keadaan belajar online (Daring) di SMK ADA sudah memulai belajar
secara tatap muka dan semua program sudah mulai seperti biasa seakan tidak
terkesan oleh kabar-kabar tentang covid-19. Di kelas X ini saya Kembali menemukan
pengalaman baru walaupun di SMP saya pernah mondok tetapi ketika di SMK itu
rasanya itu beda. Dan hari hari berikutnya saya lalui dengan begitu begitu saja
karna saat kelas X masih dalam keadaan pandemi jadi kami tidak di bolehkan
untuk keluar dari lingkungan SMK.
Waktu kami
memasuki kelas XI sesuai dengan program sekolah kami melakukan wisata
rohani (khuruj fi sabilillah).
Waktu itu kami satu Angkatan di rutekan ke Solo, setelah sampai ke markaz Solo
kami di pecah menjadi sekitar 4-5 jamaah tetapi ada sekitar 8 orang yang tidak
mendapatkan jamaah termasuk saya lalu oleh sesepuh markaz Solo kami di pecah
lagi menjadi 3 kelompok kecil yang kemudian di gabungkan dengan jamaah yang
sedang bergerak di Solo. Ketika kami sudah jalan 20 hari pertama di Solo sedang
gencar gencar nya lockdown maka dari pihak markaz Solo kami di pulangkan
ke Magelang karena masjid-masjid di sana banyak yang menolak kami. Maka 20 hari
berikutnya oleh markaz Magelang kami di rutekan ke daerah Ngablak dan
Alhamdulillah 40 hari kami yang pertama selesai di situ, karena di SMK semua
siswa wajib khuruj 40 hari selama 3x.
Tak terasa 2 tahun
telah berlalu dengan cepat, kini saya telah duduk di bangku kelas XII SMK yang
artinya sebentar lagi saya akan lulus dan tantangan yang sebenarnya akan
terlihat setelah kita lulus ketika kita menghadapi masyarakat, sebetul nya di
SMK ini kita hanya di kader dan di siapkan untuk menjadi penggerak dan pemimpin
bangsa akan tetapi teramat sangat di sayangkan kita satu Angkatan yang ketika
awal masuk sekitar 60-70 orang sekarang hanya tersisa sekitar 41 orang hampir setengah
nya gagal untuk di kader dan sekarang hanya tersisa orang-orang yang betul
betul pilihan semoga jumlah yang sekarang ini tidak mengurang sampai wisuda
nanti Amin…..
Sebetulnya saya
masih ingin menuliskan tentang keinginan saya untuk kuliah dan harapan saya
ketika di dalam suasana kampus nanti seperti apa tetapi di takutkan nanti malah
memperbanyak tulisan saya, Karena setiap tulisan siswa hanya di batasi maximal
5 halaman, maka dari itu hanya ini yang dapat saya tuliskan dan semoga bagi
para pembaca dapat mengambil baiknya dan sekiranya ada yang kurang berkenan di
hati para pembaca mohon untuk di maafkan dan di maklumi karena saya bukan
seorang novelis ataupun ahli tulis. Sekian dari saya terimakasih…….
“BUATLAH
SEJARAH DI MANAPUN KAMU BERADA”
Posting Komentar